Random Talk

Mengembalikan semangat

Akhir-akhir ini saya menyadari betapa sulitnya menjadi pribadi yang konsisten. Terutama konsisten untuk menulis saat rasa semangat hilang. Dilihat dari postingan saya bulan Oktober hanya 2 saja dan bulan ini belum sama sekali posting apapun. Bahkan mengunjungi blog lain pun jarang, apalagi meninggalkan jejak komentar, saya seperti kehilangan rasa. Dibilang sibuk, ya tidak juga tapi memang saat ini ada beberapa pikiran dan hal yang menyita perhatian. Intinya lebih banyak berpikir daripada aksi.

Padahal ide menulis pun banyak, bahkan sampai dibuat draftnya dan materinya (seperti foto, dll) sudah disiapkan, tapi entah kenapa kehilangan semangat seperti waktu-waktu sebelumnya. Niat ingin posting tulisan setidaknya 1 bulan 1 post sudah terpenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Apalagi pada November ini tulisan yang ditulis hanya random talk seperti ini sangat tidak beresensi. Padahal blog yang terpercaya setidaknya satu minggu minimal bisa posting 3 tulisan. Jadi blog saya ini masih blog ecek-ecek? Memang!

Lalu apa yang saya kerjakan? Ya seperti biasa, tiduran sembari menonton drama korea kesukaan sampai tamat yang kemudian pindah menonton drama judul lain. Mengecek media sosial walaupun tidak ada yang menghubungi, atau mampir kepoin orang untuk sekedar tahu kabar. Terkadang membaca buku yang baru selembar sudah kehilangan mood. Tapi semua itu saya lakukan dengan hambar, seperti kehilangan jiwa. Sungguh kemana semangat saya ini pergi?!

Sebenarnya saya tahu apa yang akan mengembalikan semangat saya. Hari saya terasa gundah gulana karena merasa punya hutang tulisan, setiap bangun tidur saya berpikir ‘apa saya bisa menulis hari ini?’ tapi disaat mau tidur ‘ternyata saya tidak bisa menulis hari ini’. Apakah mungkin saya mengalami writer’s block? karena saya meragukan diri saya sendiri dan terlalu merasa minder ternyata tidak banyak yang mengunjungi blog saya padahal sebelum TLD banyak yang mengunjungi. Semacam pasrah seperti itu. Harusnya hal itu tidak membuat saya menjadi kehilangan hasrat menulis, karena menulis karena saya ingin.

Tidak-tidak-tidak. Ini tidak boleh terjadi, saya harus mengembalikan semangat untuk menulis blog kembali. Akhirnya saya mengawalinya dengan tulisan ini. Mulai lah dari hal terkecil. Yakin lah. Maka dari itu saya harus yakin, seyakin-yakinnya.

 

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.